Forum

Minggu, 06 November 2011

Cara Kita Mencuci Baju

Sekarang, bagi kita sang manusia, hidup bagaikan sebuah baju. Baju yang akan tampak rapi ketika kita merapikannya. Merapikannya ??   ? merapikan hidup sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan merapikan baju-baju kusut yang sekarang terletak didalam lemari kita. Ada sangat banyak cara kita merapikan baju, begitu pula, hal yang sama yang terjadi dengan hidup. Masalah dalam hidup kali ini sedikit lebih tampak seperti kusut pada baju. Karena sebagian besar manusia menganggap baju yang kusut merupakan masalah bagi penampilannya, walaupun hal itu tidak berlaku kepadaku. Ada beberapa cara mengatasi masalah kekusutan yang ada pada hidupmu, seperti :

1.    Menumpuk Baju yang Kotor
Menumpuk baju yang kotor agar ketika akan dibersihkan sedikit lebih mudah dalam penanggulangan waktu kerja. Maksudnya, dalam hidup, tidak hanya satu masalah saja yang mencintai pikiran kita sebagai tempat mereka berkembang biak. Masalah-masalah yang ada pada pikiran kita biasanya berawal dari yang satu dan kecil. Lalu ia tumbuh, mulai menjalin kasih, menikahi pasangannya. Dan pada akhirnya, masalah-masalah yang telah melangsungkan hidupnya dipikiran kita tersebut mulai melestarikan keturunannya. Semakin hari semakin bertambah, mulai dari hal yang besar, sampai hal yang kecil, hingga hal-hal yang sebenarnya jika kita menelusuri dengan akal sehat, bukanlah termasuk kedalam kategori masalah. Tapi lihatlah, ketika mereka-mereka telah menguasai pikiranmu, kita hanya tunduk patuh dengan titah-titah yang diberikan untuk serangkaian otak kita yang kini menjadi pelayan untuk pikiran kita sendiri.
Jadi dapat saya katakana dengan bahasa yang lebih sederhana, otak kita dijajah oleh para masalah yang memegang kendali untuk memerintahkan otak-otak kita diam. Yang kutahu keseharusannya adalah otak kita yang memikirkan bagaimana memperbudak masalah hingga masalah-masalah itu menjadi sekedar pelayan manis dipikiran kita. Jadi menurut ku, pertama kali yang harus kita lakukan adalah, mengumpulkan semua masalah itu disuatu ruangan tempat dimana kita bisa mengurungnya diistana pikiran kita. Kumpulkan dia, lalu catatlah nama-nama mereka semua untuk menghindari adanya yang tertinggal didalamnya hingga kita tahu, “gara-gara nila setitik, rusak susu sebaskom”. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ambillah sebuah buku tulis yang paling kalian senangi, seperti diari, buku saku, buku utang dan sebagainya. Lalu, catatlah masalah-masalahmu didalamnya. Dan INGAT hal yang paling utama, yaitu : JANGAN SAMPAI ADA YANG TERLEWAT !!!   !

2.    Menyimpan Baju di Tempat yang Aman
Baju-baju yang telah tertumpuk rapi pada suatu wadah, sebaiknya disimpan pada tempat yang aman untuk menghindari terjadinya pencurian baju, tertukarnya baju dengan ataupun tanpa disengaja. Jadi untuk sementara waktu, masalah-masalah yang telah dikumpulkan dengan berbagai cara seperti mencatat pada buku, dan sebagainya. Di simpan dipikiran yang lain, jadi akan sangat membantu jika anda mempunyai sebuah ember jelek yang dapat menampung banyak masalah-masalah kita hingga kita menemukan sebuah lemari yang kita yakini merupakan tempat kita menyembunyikan masalah-masalah itu dari para tangan manusia yang lazimnya disebut jail. Bayangkan, mereka akan dengan senang hati mengurusi baju-baju kita dengan raut wajah yang manis dan giat hingga kita sadari semua yang mereka perbuat hanyalah karena hati mereka menginginkan sesuatu yang mereka pikir akan dengan mudah kita berikan setelah mereka menampakkan keseriusan mereka dalam menangani baju-baju kita. Pada akhirnya, baju-baju belum melewati setiap proses dengan baik, apa yang mereka inginkan telah mereka dapati. Mereka akan dengan mudah mengabaikannya, toh itu juga bukan baju-baju mereka, dan yang lebih hebatnya, tingkah maupun sikap yang mereka berikan untuk mendapati apa yang mereka mau, bukan saja merugikan untuk kita, tapi juga membuat baju-baju kita yang lainnya menjadi kotor hingga masalah-masalah kita mendapati teman barunya, yaitu masalah baru yang diberikan oleh mereka. Jadi, simpanlah baju-baju anda pada orang yang anda sendiri tau apa yang diinginkan olehnya dari kita. Dan jangan lupa : SIMPANLAH BAJU-BAJU ITU DITEMPAT YANG MENURUT ANDA BENAR, biar ia berdebu sekalipun, paling tidak ia tidak akan mengotori baju-baju yang lainnya. Jika anda berpikir tetap saja ia juga memberikan debu pada baju-baju anda ini, pikirkanlah. Dengan atau tanpa ia pun, baju anda sudah kotor, jadi buat apa dipusingkan jika baju yang kotor tersebut bertambah dengan sedikit debu. Lihatlah kedepannya.

3.    Merendam Baju
Merendam baju sangatlah mudah, hanya tinggal hati yang harus dipertanyakan. Masalah-masalah yang telah anda kumpulkan dan anda simpan pada pikiran lain yang menurut anda benar, anda harus merendamnya. Jika tempat yang anda pilih itu sesuai, anda hanya perlu melihat dan menyesuaikan pemberian air untuk baju-baju anda tersebut. Jadi, jika anda menyimpan masalah-masalah anda itu pada pemikiran yang benar, secara sadar tidak sadar, dia pasti akan selalu mengkaji masalah-masalah anda tersebut sampai pada akhirnya anda dapat mengetahui takaran air yang tepat untuk setiap baju-baju anda tersebut. Jadi pada tahap ini, cukup memberinya air, yaitu dengan mendengarkan segala bentuk keluhan bagi pemikiran yang anda percayai. Memang benar ianya bahwa, baju-baju tersebut milik anda, buka milik wadah tempat anda menyembunyikan baju-baju tersebut. Tapi ingatlah, APAKAH ANDA YANG MEMBUTUHKAN WADAH TERSEBUT, atau WADAH TERSEBUT YANG MEMBUTUHKAN ANDA… seberapa bencinya anda dengan bentuk wadah tersebut, tetap saja dia yang pada akhirnya menjadi media perendam untuk setiap baju-baju anda.

4.    Mencuci Baju
Setelah anda merendam baju-baju masalah anda, anda pastinya akan mencucinya. Jadi berhubung saya sebagai penulis merasa sangat mengantuk. Saya jelaskan langsung tanpa banyak kata-kata yang biasanya membuat para pembaca sedikit menjumpai kekeliruan bahkan dengan sejuta kebingungan. Mencuci baju-baju yang telah anda rendam, berarti setelah anda berpikir panjang bersama pemikiran lain tersebut (wadah). Anda tinggal mengampilkasikannya. Anda kucek baju anda jika memang tadinya anda membuat keputusan untuk mengucek, anda remas baju-baju masalah anda jika memang harus diremas, bahkan anda injaki dengan kaki anda sekalian jika perlu. Terserah suara samping berkata apa, orang-orang yang melihat dan semuanya. Yang jelas ini keputusan dari diri anda dan pemikiran lain yang anda percayakan tersebut. Yang perlu diingat adalah lebih baik menjaga baju-baju anda tersebut agar jangan sampai ada yang ikut-ikutan menyentuhnya, dan pemikiran lain yang menjadi wadah anda. Bukan yang lain, yang bahkan diri anda pun mereka tidak mengenal dekatnya. Jadi : JAGALAH CUCIAN DAN WADAH ANDA.. toh setelah mencuci pun, wadah juga masih dibutuhkan sebagai tempat anda menaruh pakaian yang telah dicuci. Bayangkan sendiri jika anda telah menghilangkan wadah anda dimana anda akan menampung kembali baju-baju anda sudah bersih, atau bayangkanlah untuk apa wadah anda jika baju-baju anda telah dicuri oleh seseorang.

5.    Menjemur Baju
Menjemur baju-baju yang telah anda cuci sebaik-baiknya hanyalah tentang hal menunggu, yaitu menunggu kering. Jadi, apapun keputusan yang telah anda putus dan kerjakan, anda hanya tinggal menunggu semua masalah-masalah anda kering, dengan suasana yang diharapkan, dengan masalah yang menjadi kebanggaan, hanya menunggu. Tapi ingat : MENUNGGU DIBUTUHKAN KESABARAN YANG TINGGI sehingga tantangan yang akan anda jumpai pada tahap ini adalah KEBOSANAN semata wayang, dan biasanya pada tahap ini kebanyakan orang memilih untuk mengabaikannya, lah baju telah cuci, tinggal tunggu kering, wadah sudah tidak dibutuhkan lagi, kemudian mereka menjadikannya sebagai tahap istirahat dimana pada akhirnya baju-baju mereka bias saja diterbangkan oleh angin dan wadahnya dipindah tangankan oleh orang lain. Jadi sangatlah berhati-hati jika anda telah mencapai tahap ini. Pertahankan semua yang telah ada. Yakinlah, karena itu semua yang akan berubah menjadi satu-satunya kebangaan anda.

6.    Mengangkat Baju
Mengangkat baju-baju tersebut dari jemuran adalah bentuk dari evaluasi akhir dari kesusah payahan anda dalam menghilangkan semua noda yang ada pada baju-baju anda yang telah bersih tersebut. Ketika mengangkat baju tersebut, jelas sekali disini bahwa anda masih membutuhkan sang wadah. Dalam artian setiap masalah-masalah yang telah anda bereskan bersama pemikiran lain yang sama-sama mengambil keputusan, bisa saja semua masalah-masalah anda hanya tampak clear dari satu atau dua sisi, tapi bagaimana sisi yang lainnya, jadi pada tahap ini anda diajarkan untuk : MENELITI LEBIH LANJUT baju-baju yang anda cuci tersebut. Pastikan sepasti-pastinya, hingga kebanggaan tersebut anda kenakan pada tubuh anda.

7.    Menyetrika Baju
Menyetrika baju hanyalah suatu tindakan tambahan agar kebanggaan yang yang telah anda dapati dengan susah payah tersebut menjadi lebih rapi, lebih indah, lebih diidamkan oleh setiap orang yang berada disekitar anda. Jadi masalah-masalah tersebut telah positif clear dan anda telah siap menggenakan baju-baju tersebut dengan penuh bangga. Sedikit kesombongan akan lebih baik jika kita tampakkan kepada mereka-mereka yang pernah mau mengotori baju-baju kita yang lainnya dengan tangan mereka. Tapi ingat : JANGAN PERNAH MEMBUANG WADAH ASAL yang nantinya saya pastikan kita pasti akan membutuhkannya ketika mereka-mereka tidak berhenti memikirkan bagaimana caranya agar baju-baju kita kembali menjadi kotor. Tapi tidak perlu panic, mereka hanya mampu mengotori satu dua pasang dari sekian banyak baju-baju yang telah kita cuci. Hanya tinggal mengikuti proses pencucian dari awal kembali. Lagipula jika kita mampu mematahkan sebelas lidi kecil yang telah terikat menjadi satu, bagaimana mungkin anda tidak mampu mematahkan satu lidi yang bahkan dirinya sendiri takut untuk hidup.(Vampirost)


lilin kecil tidak selamanya menyala terang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar